Tummy time merupakan istilah yang cukup populer dalam dunia parenting, khususnya bagi para orang tua baru yang sedang merawat bayi. Aktivitas ini penting untuk membantu perkembangan otot leher, bahu, dan punggung bayi. Namun, masih banyak yang bertanya-tanya, tummy time usia berapa sebaiknya dimulai dan bagaimana cara melakukannya dengan benar. Artikel ini akan membahas secara lengkap kapan waktu yang tepat memulai tummy time, durasi yang dianjurkan, serta tips agar bayi merasa nyaman saat melakukannya.
Apa Itu Tummy Time?
Tummy time adalah aktivitas menempatkan bayi dalam posisi tengkurap saat ia terjaga dan diawasi oleh orang tua atau pengasuh. Tujuan utama dari tummy time adalah melatih kekuatan otot-otot utama pada tubuh bagian atas bayi, yang nantinya akan mendukung kemampuan motorik seperti mengangkat kepala, berguling, duduk, hingga merangkak.
Selain itu, tummy time juga membantu mengurangi risiko sindrom kepala datar (flat head syndrome), kondisi di mana bentuk kepala bayi menjadi tidak simetris akibat terlalu sering berbaring terlentang.
Tummy Time Usia Berapa Bisa Dimulai?
Pertanyaan yang paling sering diajukan oleh para orang tua adalah: tummy time usia berapa yang tepat? Jawabannya, tummy time sudah bisa dimulai sejak bayi baru lahir, yaitu beberapa hari setelah kelahiran—dengan catatan, bayi dalam kondisi sehat dan tidak memiliki komplikasi medis tertentu.
Awalnya, tummy time bisa dilakukan selama 1–2 menit beberapa kali dalam sehari. Seiring waktu dan perkembangan kekuatan otot bayi, durasi ini dapat ditingkatkan secara bertahap.
Berikut panduan umum berdasarkan usia bayi:
- 0–1 bulan: 1–2 menit, 2–3 kali sehari.
- 2–3 bulan: 5–10 menit, 2–3 kali sehari.
- 4–5 bulan: 15–20 menit, lebih sering dalam sehari.
- 6 bulan ke atas: Minimal 30 menit dalam sehari, bisa dibagi dalam beberapa sesi.
Manfaat Tummy Time
Melakukan tummy time secara rutin memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi, antara lain:
- Menguatkan otot leher dan bahu. Ini penting untuk tahap perkembangan motorik selanjutnya.
- Meningkatkan kontrol kepala. Bayi belajar mengangkat dan menahan kepala saat tengkurap.
- Mendukung perkembangan motorik kasar. Seperti merangkak dan duduk.
- Mencegah plagiocephaly. Atau kepala datar karena terlalu lama terlentang.
- Stimulasi sensorik. Posisi tengkurap memberikan sudut pandang baru bagi bayi untuk mengenali dunia sekitarnya.
Tips Melakukan Tummy Time Agar Bayi Nyaman
Banyak bayi yang awalnya tidak menyukai tummy time. Berikut beberapa tips agar tummy time menjadi kegiatan yang menyenangkan:
- Lakukan tummy time saat bayi dalam kondisi segar. Misalnya setelah tidur siang atau ganti popok, bukan setelah menyusu.
- Gunakan matras atau alas empuk. Tempatkan bayi di atas matras atau alas bermain yang nyaman dan bersih.
- Berinteraksi dengan bayi. Ajak bicara, tersenyum, atau mainkan mainan warna-warni untuk menarik perhatiannya.
- Gunakan cermin. Bayi biasanya tertarik melihat bayangan dirinya sendiri.
- Variasi posisi. Bisa juga dilakukan di dada orang tua agar lebih akrab dan menenangkan.
Tanda Bayi Siap dan Tidak Siap Tummy Time
Setiap bayi memiliki waktu kesiapan yang berbeda. Jika bayi tampak rewel saat tummy time, bukan berarti ia tidak suka, tetapi mungkin belum terbiasa.
Tanda bayi siap tummy time:
- Mulai mengangkat kepala sebentar.
- Aktif menendang dan menggerakkan tangan saat tengkurap.
- Tampak tertarik dengan benda di sekitarnya saat tengkurap.
Tanda bayi belum siap tummy time:
- Selalu menangis setiap kali tengkurap.
- Tidak menunjukkan minat bergerak atau mengangkat kepala.
- Terlihat kesulitan bernapas saat tengkurap (segera hentikan jika terjadi!).
Jika bayi menunjukkan tanda tidak siap secara terus-menerus, konsultasikan ke dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Hubungan Tummy Time dan MPASI
Menariknya, tummy time juga berperan dalam mempersiapkan bayi untuk fase MPASI (Makanan Pendamping ASI). Saat otot leher dan punggung bayi mulai kuat, ia akan lebih mudah belajar duduk sendiri—salah satu syarat penting sebelum memulai MPASI.
Hal ini berkaitan dengan kestabilan tubuh saat makan agar risiko tersedak bisa diminimalisasi. Oleh karena itu, tummy time tidak hanya mendukung aspek motorik, tetapi juga kesiapan bayi dalam proses belajar makan.
Tummy time merupakan aktivitas sederhana namun memiliki dampak besar dalam tumbuh kembang bayi. Jadi, tak perlu ragu untuk memulainya sejak dini. Pertanyaan tummy time usia berapa kini sudah terjawab—semakin cepat, semakin baik, tentunya dengan pengawasan yang baik dari orang tua. Jangan lupa lakukan dengan sabar, konsisten, dan penuh kasih sayang.
Ingin tahu lebih banyak tips parenting lainnya? Pantau terus blog ini untuk artikel terbaru seputar perawatan bayi dan balita!